Doa

  10 Jan 2015, 19:47

Baru 11 hari kita menjalani tahun 2015 dan kita ingat menjelang akhir tahun 2014 lalu kita banyak menjalani ritual keagamaan maupun rasa syukur dalam kehidupan berkeluarga. Dengan semuanya pasti tidak lupa akan doa terutama doa menghadapi dan menjalani tahun 2015 ini. Penulis ingat sebelum pensiun ketika memimpin suku usaha di salah satu perusahaan ternama di negeri ini. Doa bersama sebelum evaluasi produk setiap minggu. Semakin banyak orang berdoa untuk kebaikan negeri ini semakin banyak orang yang memiliki moral yang baik?

Doa

Doa bisa berfungsi sebagai dinamika keluarga, ekspresi cinta di antara sahabat, ratapan orang jujur dan tidak bersalah tetapi menjadi korban, teguran pemimpin-pemimpin agama terhadap umatnya yang amburadul. Juga teguran yang sama dari rakyat kepada pemimpinnya untuk menjalankan kepemimpinannya untuk terus berkiblat kepada kemaslahatan rakyatnya. Juga jalan untuk menentang kekuasaan yang represif. Romo Sindhunata SJ, menulis seperti Doa Bapa Kami: "Datanglah Kerajaan-Mu adalah sebuah doa revolusioner, doa yang menohok ke jantung kejahatan dunia dan memaklumkan matinya segala bentuk penindasan serta mengharap datangnya kerajaan baru di dunia."

Dengan doa itu orang menatap berakhirnya zaman penindasan dan pada saat yang sama seperti ajakan Yesus bersama-sama mengusahakan tegaknya kerajaan baru yang realitas fisik di mana penindasan diakhiri dan pembebasan Tuhan dimulai. Mendoakan kedatangan Kerajaan Tuhan adalah berdoa melawan situasi (pemerintahan) yang tidak adil. Jadi doa pada hakikatnya berhubungan dengan realitas sosial, pembebasan dan keadilan.

Lalu ada pertanyaan, mengapa doa tidak mengefek bagi kebaikan moral bangsa? Yang terang dengan kondisi negara dan bangsa seperti saat ini, doa kita mandul karena terpisah dengan masalah etika, moral sosial Doa hanya ditonjolkan sebagai kesalehan yang steril dari masalah sosial. Apakah akan berlangsung terus sepanjang tahun 2015 ini Waktulah yang akan menjawab!

(Ed)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi