Panutan

  8 Apr 2011, 09:40

Pemerintah melalui Menpora Andi Malarangeng akhirnya membekukan organisasi PSSI di bawah kepengurusan Nurdin Halid dan Noegraha Besoes. Tindak lanjutnya pemerintah mencabut segala fasilitas yang diberikannya, mulai dari perkantoran sampai bantuan melalui APBN/APBD. Sampai pengurus baru terpilih. Namun kompetisi sepakbola berjalan terus seperti yang sudah terjadwal. Ketegasan pemerintah seperti inilah yang ditunggu-tunggu oleh pecinta sepakbola Indonesia khususnya dan masyarakat umumnya. Kondisi PSSI sudah dianggap tak kondusif, karena sudah pecah belah dan "tiran" kepengurusan.

Lha, mengapa WM ikut-ikutan soal PSSI? Tunggu! Ini hanya sekedar contoh bahwa pemerintah sebenarnya bisa berlaku tegas dan memang harus begitu, untuk melindungi kepentingan semua warga. Kita, umat kristiani sebenarnya sudah lama dan rindu akan ketegasan sikap pemerintah ketika kita terus menerus dizolimi, terutama bisa dijauhkan dari intimidasi, bagaimana seharusnya kita tenang dan damai dalam menjalankan ibadah. Apalagi kalau tempat ibadah dibakar maupun dirusak. Selama ini intimidasi dan kekerasan terus berlangsung, sehingga kita, kaum minoritas selalu bertanya, kita ini punya pelindung, apa tidak? Mana pemerintah RI? Indonesia yang katanya Negara ini bukan milik kelompok atau perseorangan. Kita butuh panutan dan pemimpin! Universitas Islam Negeri Jakarta, UIN Syarief Hidayatullah mengeluarkan hasil kajiannya. Bahwa toleransi agama di Indonesia semakin lama semakin merosot. Kajian dari wawancara 1200 responden di atas umur 17 tahun menyimpulkan, mereka berkeberatan jika mempunyai tetangga yang berlainan agama. Ini akibat lemah dan tak berwibawanya pemerintah dalam mengatasi radikalisasi agama. Kajian ini ditanggapi oleh sosiolog UI, Imam Prasojo, ini terjadi akibat Indonesia sudah tidak punya pemimpin yang menjadi panutan lagi.

Ketua Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, UIN, Jajat Burhanuddin, menuntut pemerintah sebagai pengayom seluruh warga negara untuk bertindak tegas. Kekerasan atasnama agama, tidak selesai dengan retorika saja. Nah, kasus PSSI itu menjadi uji coba, sampai di mana wibawa pemerintah. Jadi, menjelang Paskah 2011 ini, di samping kita menggereja dan khusuk ber-APP-ria, alangkah baiknya kita juga tahu perkembangan di luar altar. Jangan hanya berteriak, mengeluh saja jika sekiranya kepentingan kita terusik. Terlebih-lebih kepentingan diri sendiri. Bukan begitu?

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi