Maria
6 Oct 2011, 17:57
Bulan Oktober seperti halnya Mei adalah Bulan Maria yang merupakan bulan di mana devosi kepada Bunda Maria seolah berada di puncaknya. Paroki kita, MBK dalam memperingati HUTnya yang ke-40 tahun 2012, sudah mulai memeriahkannya dengan perarakan Bunda Maria. Kemudian selama 13 bulan, patung Bunda Maria digilir ke-13 wilayah. Dan biasanya ujub-ujub berdatangan dan bertumpuk dari semua intensi pribadi maupun yang lainnya. Tak ketinggalan pula, tempat-tempat peziarahan Bunda Maria di mana saja akan dibanjiri umat, juga dengan maksud intensi serupa.
Memang ada anggapan bahwa doa Rosario sepertinya amat afdol kalau didaraskan pada waktu Bulan Maria. Seolah pula bahwa Maria dijadikan perantara transaksi antara umat dengan Allah, terutama pada mereka yang merasa sudah berbuat baik dan mohon "upah" nya. Namun pada kesempatan ini pandangan penulis terinspirasi dengan adanya "Maria-Maria" yang lain. Apa itu?
Setiap tahun ratusan atau bahkan ribuan "Maria-Maria" dari desa (seumuran dengan Bunda Maria) mencari kehidupan baru di kota-kota besar. Bahkan menyeberang lautan sampai jauh ke luar negeri.
Inspirasi ini datang dari pembantu RT merangkap pengasuh cucu penulis. Baru pertama kali melihat Jakarta dan langsung bekerja. Umur-umur seperti dia jika datang dari keluarga kecukupan, selain sekolah pasti menikmati masa remajanya dengan ceria. Ada rasa kekaguman terhadapnya, di balik fisiknya yang kelihatan lemah, namun di dalamnya justru ada daya memberikan distribusi ekonomi buat keluarganya. Kesederhanaannya sepertinya merupakan daya juang. Kodrat sebagai ibu sudah nampak dalam cara ia memperlakukan cucu penulis. Kodrat merawat, memelihara, dan sekaligus semangat menghidupi, di samping belajar mandiri.
Di Bulan Maria ini, kesederhanaan, kepatuhan, dan pasrah apa yang menjadi kehendak Tuhan bisa tercermin dalam wujud "Maria-Maria" baru. Kaum perempuan diam-diam mempunyai etos kerja yang tinggi. Mereka-mereka itu ternyata luar biasa dalam menghadapi kehidupan ini. Devosi kepada Bunda Maria akan sia-sia kalau kita tak pernah peduli akan "Maria-Maria" itu di sekitar kita. (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |