Republik Wacana

  6 May 2011, 11:13

Ketika umat Kristiani di Temanggung, Jateng, dizolimi dengan dibakarnya gereja-gereja di kota itu bulan Februari 2011 lalu. Akibat tindak lanjut tidak puasnya mereka yang mengatasnamakan agama tertentu, atas keputusan pengadilan tentang penodaan agama di kota itu. Padahal si pelaku sudah dijatuhi hukuman maksimal tentang KUHP penodaan agama selama 5 tahun penjara. Mereka para pembakar gereja itu minta hukuman mati. Akibatnya, ya rumah ibadah dan bangunan sekolah yang tak tahu apa-apa terkena akibatnya termasuk seorang romo dijadikan sasaran kemarahan dengan aniaya fisik. Kejadian ini sudah untuk kesekian kalinya, dan waktu itu penulis sudah menduga bahwa reaksi pemerintah akan berupa wacana lagi. Ternyata benar!

Sebagai warga negara yang baik, kita, sungguh gemas dengan peran pemerintah sekarang ini. Wacana, wacana terus, dan membangun citra terus. Kapan seriusnya, kapan tegasnya sebagai pelindung seluruh warganya, rakyatnya. Khusus keluarga korban yang anaknya hilang terkena bujukan Negara NII.

Penulis berandai-andai jika menjadi orang tua korban anak hilang atau terkena cuci otak NII. Pasti harapan utama adalah kepada pemerintah, mengapa tidak kunjung bertindak. Sebab masalah itu tidak muncul sekarang ini. Jauh sebelumnya 8 tahun lalu, kebetulan keponakan penulis sendiri hampir saja menjadi korban cuci otak. Gara-gara ia jatuh cinta kepada seorang gadis, kebetulan gadis itu seorang radikal. Untung, logika dan akal sehatnya cepat berbicara. Sebagai wartawan, penulis mencoba menulis di rubrik Surat Pembaca sebuah harian. Sayang, tulisan itu tak dimuat alasannya waktu itu, hanya mencari sensasi saja. Apalagi penulis mencantumkan sebuah nama Kristiani. Memang, berbicara tentang kebenaran masih sulit di negeri ini. Terlebih kaum minoritas.

Kembali kepada persoalan "orang hilang" adalah persoalan yang saling kait mengait persoalan serius lainnya, yang terus menerus diambangkan oleh pemerintah. Lha, kalau Presiden SBY sudah mengeluarkan maklumat Siaga I, kenapa reaksi aparatnya lambat. Atau bahkan tidak dilaksanakan seperti instruksi-instruksi terdahulu. Semua masalah serius yang menyangkut keselamatan bangsa dan negara, kok, jadinya hanya menjadi wacana yang berkepanjangan.Lha, ini yang bikin gemas. Terlebih-lebih kita ini, para kaum minoritas.

(ED )

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi