Akik

  8 Mar 2015, 06:20

Kita lupakan sejenak kegaduhan politik yang memuakkan sekarang ini. Ada pemandangan menarik di lokasi dekat underpass Ciledug ada kerumunan orang dari pagi sampai malam hari. Mengerubungi penjual batu bongkahan yang sepintas bak batu kali berbagai ukuran. Kemudian dari arah Kebon Jeruk menuju Bintaro lewat Ciledug tiba-tiba bermunculan pedagang batu akik, tak ketinggalan di depan bekas kantor penulis di Palmerah juga idem ditto. Tak ketinggalan pula dalam berbagai percakapan komunitas, baik keluarga, lingkungan dst pasti menyinggung batu akik. Penulis malah ditawari batu akik bergambar menyerupai Yesus dengan harga Rp 50 juta. Tobat-tobat tenan!

Batu, batu, dan batu seolah kita seperti kembali ke zaman batu. Di mana era pra-sejarah alam memberikan tanda-tanda sepertinya kita berada dalam dunia yang aneh Adik-adik ipar penulis saling menggunggulkan koleksi batunya. Akik sepertinya sudah mengacaukan rasionalitas kita. Akik tidak dianggap benda seni lagi melainkan benda bertuah dipercaya mempunyai khasiat? Kita lihat pameran batu di sejumlah kota di Indonesia dibanjiri pengunjung. Bahkan Bupati Purbalingga di Jateng mewajibkan PNS-nya untuk memakai cincin akik atau liontin akik. Berkhasiat a.l jika direndam airnya diminum bisa sembuh penyakitnya. Anti peluru, pesugihan (kekayaan), pemikat orang dst.

Konotasinya bisa dibawa ke humor. Itu anggota Bareskrim Polri pasti pada pakai akik karena berhasil mendatangkan para pelapor untuk mengkriminalisasi KPK. Rusdi Kirana (owner Lion Air) pasti salah pilih akik. Hakim Sarpin Rizaldi pasti mengenakan akik sehingga berani "Off Side" di Pra Peradilan Budi Gunawan. Bahkan Presiden JKW pasti sudah menemukan akik yang pas sehingga berani sama "ibu"-nya (sudah menjadi bahan humor WM 22/02/015). Nah, kalau akik dipercaya bisa menyembuhkan penyakit maka bangkrutlah BPJS atau juga rumah-rumah sakit lainnya.

Lalu apa hubungannya akik dengan kehidupan menggereja kita? Pastilah tidak ada, tetapi dengan mengikuti fenomena sosial merupakan kekayaan wawasan dan sekaligus jangan sampai "buta-buta banget". Itu saja!

(Ed)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi