Pemimpin

  8 Feb 2015, 21:32

Ketika Natalan 2014 dan Tahun Baru 2015 Paguyuban Adi Yuswa MBK, penulis menyitir kata Filsuf Voltaire " Mondieu! Gardez moi le mes amis. Quant mes enemies je m'en charge! " Tuhan! lindungilah aku dari teman-teman dekatku. Kalau terhadap musuh-musuhku aku bisa mengatasinya sendiri. Kata-kata ini hubungannya dengan politik, tetapi penulis analogkan dengan persoalan keluarga. Di mana banyak rekan sesama adi yuswa mengalami problem dalam masalah komunikasi keluarga. Agar hubungan serasi, ya, inspirasinya kata-kata Voltaire tadi. Namun dalam masalah kepemimpinan Negara kita sekarang ini dengan gonjang- ganjing " Polri-KPK" ini, presiden kita JKW juga harus menyimak kata bertuah Voltaire ini.

Pemimpin

Voltaire mengeluarkan "fatwa' itu berdasarkan situasi di mana dalam dunia perpolitikan tidak ada yang abadi. Yang abadi itu hanya persamaan kepentingan saja. Teman hari ini bisa menjadi musuh hari esok, dan tak menyangka pula kadang-kadang yang menjerumuskan kita ternyata teman sendiri. Bukan musuh-musuh kita. Penulis mempunyai banyak pengalaman dalam perjalanan hidup maupun karir. Juga ketika menyaksikan acara Golden Waynya Mario Teguh, ingat ia berkata, " Berhati-hatilah dalam mempercayai orang. Bukankah telah terbukti bahwa orang yang paling kita percayai justru yang kemudian paling mengecewakanmu." Dalam perpolitikkan yang beretika dan bermoral " memimpin itu menderita". Seperti kata bapak bangsa K.H. Agus Salim " Leider is lijden". Sepertinya janggal bukan? di zaman edan seperti ini.

Kita baru saja mengalami politik terputus dari aspirasi kewargaan, pemimpin tercabut dari suasana kebatinan rakyatnya. Pemimpin asyik meluncurkan ambisi-ambisinya dan kelompoknya sementara rakyat masih meratapi penderitaannya. Maka menjadi tanda Tanya? Tak ada kemajuan bangsa tanpa pengorbanan kepemimpinan" JKW mewarisi politik transaksional, krisis moral, pudarnya kebajikan sipil di kalangan elit politik, ekonomi, hukum, sosial, pendek kata di segala bidang. Maka menebusnya harus siap membayar harga peradaban melalui pelbagai perbuatan kepemimpinan dan kewargaan terpuji, tanggungjawab, solidaritas, cinta kasih, dan keadilan bagi sesama dan bagi generasi penerus. Insya Allah, JKW bisa.

(ED).

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi