Teknologi

  6 Aug 2016, 14:34

Saat ini, teknologi sudah merasuk dalam tulang sumsum. Sehingga apabila ada orang yang tidak melek teknologi akan menjadi orang asing. Namun, tidak semua yang dihasilkan teknologi selalu berbuah positif. Jika Warta Minggu ikut menyikapi perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi, dengan melakukan pendekatan berbasis aplikasi, itu karena kepedulian untuk berbagi lewat multimedia.

Dalam Tajuk Rencana Kompas, Paus Fransiskus yang menghadiri Hari Pemuda Sedunia di Brzegi, Krakow, Polandia menyebut generasi teknologi sebagai generasi "sofa dan kentang." Generasi yang lebih senang menyendiri dengan smartphone dan mengunyah kripik kentang. Generasi yang tidak peduli dengan masyarakat. Generasi yang enggan menyumbangkan bakat, talenta, dan kemampuannya untukmasyarakat.

Potret generasi 'sofa dan kentang' inilah yang bakal menjadi sasaran komunikasi berbasis aplikasi yang akan dikembangkan Warta Minggu. Seperti yang saat ini sudah dirintis Twitter @WartaMinggu_MBK. Tujuannya menyebarkan informasi menarik dan positif yang ada di Warta Minggu secara viral. Selain itu, akun untuk flatform sosial media juga sedang disiapkan. Sehingga nantinya akan tercipta engagement.

Persisnya seperti BICARA GAMBAR Mgr Ign Suharyo dan Komunitas Kendeng, beberapa hari lalu. Akibat teknologi komunikasi, foto Mgr Ign Suharyo, yang diam-diam mengunjungi komunitas Kendeng langsung tersebar secara viral. Tidak ada wawancara, tidak ada kata-kata. Hanya foto Mgr Suharyo bersama aktivis Kendeng di tenda biru di depan Istana Negara.

Foto tersebut sudah bicara banyak. Tentang berbelarasa, tentang welas asih, tentang kepedulian akan lingkungan hidup. Mgr Ign Suharyo sudah memulai, mari kita meneruskan.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali