Komedi

  4 Apr 2013, 16:07

Menyaksikan jagoan standup Comedy Russell Peters, warga Negara Kanada keturunan India yang manggung di Jakarta, sungguh merupakan obat pahit getir di tengah iklim kekerasan di mana-mana. Penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan gaya monolognya yang menyinggung sana-sini, tanpa harus ada ketersinggungan karena penontonnya memang tersegmen-tasi. Membuat humor itu memang gampang-gampang susah. Susah kalau penontonnya terlalu lebar segmentasinya sehingga ada yang mudah tersinggung. Gampang kalau khalayaknya kalangan well informed sebab, menonton komedi itu suatu hiburan. Humor ya, humor.

Dulu zaman jaya-jayanya Sri Mulat, mempunyai banyak tokoh pelawak monolog dan yang paling terkenal adalah almarhum Gepeng dengan legenda lawakannya "Untung Ada Saya!" Namun dalam perkembangan zaman, lawakan ala Sri Mulat sudah tidak laku lagi. Di era standup comedy yang semula dipopulerkan oleh Raymond Papana dalam lingkungan cafenya dan kini merambah kestasiun-stasiun TV swasta.

Pada dasarnya setiap orang itu saling ber­hubungan dalam ikatan tawa, setiap hari bahkan sepanjang hidupnya orang pasti ter­tawa karena suatu hal. Lelucon itu berangkat dari pengalaman manusia, dari mulai bangun tidur, makan, kerja, sampai menjelang tidur.

Suatu hal yang mendasari orang untuk tertawa, tak peduli latar belakang ras, etnik, golongan, agama, adalah pengalaman hidup yang sama sebagai manusia. Rasa dan pe-ngalaman yang sangat manusiawi itu dialami oleh siapa saja di mana saja. Ketika orang mengenali lelucon, bisa-bisa itu menyang­kut pengalaman sendiri. Setiap orang waras pasti terusik impuls ketawanya, meski sebenarnya itu menertawakan dirinya sendiri yang ternyata juga dialami oleh orang lain. Tak akan habis bahan dan tak akan lekang dimakan zaman.

Komedi juga bisa menjadi alat pemersatu, mencairkan suasana, hiburan sehat, pergaulan dan juga dakwah. Tak salah kan, kalau WM ada rubrik humor. Terima kasih kepada Drg. Elisabeth Iskandar yang memberi ide agar WM juga bisa berhumor. Terima kasih pula kepada umat yang memberi dukungan.(ED )

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi