Kasak-Kusuk
4 Nov 2011, 15:19
Bermula dari penulis dipamiti oleh penanggungjawab media paroki St. Matheus yang katanya sudah cukup bakti pelayanannya. Dan kini ia konsentrasi mengembangkan karir profesional, dan pembinaan keluarga. Namun ada tambahan "saya tidak tahan kasak-kusuknya." Yang satu ini penulis tidak heran, di manapun, di bidang apapun, dari mulai keluarga sampai urusan negara yang namanya kasak-kusuk ini terus kita jumpai. Karena kasak-kusuk itu setua peradaban manusia pertama. Adam menjadi korban kasak-kusuk Iblis melalui Hawa untuk berbuat dosa. Jadi kasak-kusuk itu konotasinya negatif.
Juga ada kaitannya pertanyaan dari banyak umat MBK yang rajin membuka web paroki "Mengapa rubrik humor dari bulan Juli sampai dengan September 2011 tidak ada? Juga kadang-kadang tulisan penulis di WM juga tak muncul?" Oktober muncul sebentar, hilang lagi! Padahal semua lengkap dan selalu muncul di setiap terbitan WM. Awak WM sendiri juga heran, karena pensuplai isi web adalah WM dan semua arus teknis tidak ada masalah. Meski pengelola web bukan awak WM. Terus terang kalau awak web juga ditangani WM, lalu kapan kita awak WM mencari sesuap nasi, sebab periuk nasinya tidak di Gereja MBK.
Bagi penulis pribadi, melayani melalui WM itu nothing to losse, artinya tulisan tidak dimuat apalagi di "hilang"kan di web, masa bodo! Seperti kata awak tertua WM, Tomas Samaria," kalau sudah niat melayani, ya melayani saja!" Kita tidak pusing dengan kasak-kusuk. Kalau itu ada! Malah kita senang kalau ada yang peduli dan syukur melibatkan diri. Syukur lagi, kalau ada yang merasa lebih mampu, sanggup, mau, disertai komitmen tinggi, silahkan ambil alih pengelolaan WM. Sebab itu di setiap Raker MBK sejak 2009, WM selalu menawarkan pergantian pengelola. Agar jangan ada suara bahwa WM itu hanya dijadikan mainan orang-orang tertentu saja.
Bagi kami, awak WM ini sifatnya membantu pelayanan bidang Komsos. Kita jalani dengan penuh kegembiraan. Orang-orang yang selalu gembira itu tandanya kita sebagai umat yang diselamatkan. Tandanya adalah kita ini penggembira, yang menjadikan sekeliling kita menjadi ceria, lepas. Iman tidak dapat dipisahkan dari pembebasan. Dan pembebasan tidak dapat dilepaskan dari kegembiraan. Ha,ha,ha..
(ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |