Toleransi Tak Punya? Apalagi Yang Dibanggakan?
26 Sep 2010, 20:17
Ini ucapan K.H Hasyim Muzadi dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh agama di Jakarta pekan lalu, termasuk tokoh yang massanya sering mengadakan sweeping. Ucapan itu berhubungan dengan makin maraknya main hakim sendiri dari kelompok yang merasa mayoritas terhadap minoritas. Harkat bangsa semakin terpuruk, tak bisa apa-apa ketika dilecehkan Negara tetangga. Sementara rakyatnya malah main gebuk-gebukan sendiri. "Sekarang ini yang kita punya hanya toleransi," kata mantan Ketua Umum PB NU itu. Menurut studi Institut Setara, pelanggaran hak kebebasan beribadah makin tahun makin meningkat. Pada periode Januari-Juli 2010, terjadi 28 kali pelanggaran dan terakhir dilarangnya jemaat HKBP menunaikan ibadah di Bekasi. Dan intimidasi umat Achmadiyah di desa Manis Lor, Kuningan, Jabar. Bandingkan pada periode yang sama 2008 adalah 17 kasus, 2009 dengan 18 kasus (Kompas 27/8/010).
Kini, menyongsong 11 September 2010 umat beragama di Indonesia menantinya dengan was-was. Mengapa? Meski isyunya di Amerika di mana 9 th runtuhnya menara kembar WTC di New York akan diperingati sebagai International Burn A Koran Day, atau pembakaran Kitab Suci. Pemrakarsanya adalah pendeta Terry D. Jones, dan kegiatan itu nanti akan berlangsung di DoveWorld Outreach Center, tempat Gereja Perjanjian Baru di Gainesville, Florida, AS. Rencana itu mendapat reaksi keras tokoh-tokoh agama seluruh dunia termasuk di Indonesia. Mereka sudah antisipasi mengingatkan umatnya masing-masing untuk tidak bertindak anarkis. Apalagi melancarkan balas dendam kepada mereka yang tidak bersalah. Apalagi tidak tahu menahu.
Tindakan simpatik juga datang dari Amerika sendiri, Ibrahim Hooper, juru bicara Council on American Islamic, CAIR mengajak masyarakat Muslim Amerika agar membalasnya dengan gerakan positif agar ketakutan kepada Islam jangan sampai menyebar. Antara lain dengan menyebarkan KS Al Qur'an serta pendidikan. Tak ketinggalan sebuah kelompok Kristen terbesar AS, The National Association for Evangelical, NAE mengajak umat untuk menggagalkan niat buruk itu. Di Indonesia gelar pertemuan antar agama terus diadakan, termasuk bertemu dengan Dubes Amerika di Jakarta di mana umat Katolik diwakili oleh Mgr. Petrus Canisius Mandagi, Uskup Ambon. Di KWI digelar bedah buku Kaubakar, Aku Bakar karya Damien Dematra.
Buat kita, mari berdoa agar The Burn itu jangan sampai terjadi. Tak bisa dibayangkan apa yang terjadi. Tak terbayangkan dan tak sanggup memba-yangkan. Kita membayangkan yang positif saja akan campur tangan Tuhan. Kalau sampai kehilangan toleransi, terlebih kepada minoritas. Kita lebih terkutuk dari pada Terry Jones.
(ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |