Puasa

  4 Mar 2017, 12:35

Rabu, 1 Maret 2017, umat Katolik seluruh dunia memasuki masa puasa dan pantang, selama 40 hari. Puasa dan pantang hukumnya mengikat setiap orang yang berusia 18-60 tahun, kecuali mereka memiliki kondisi medis, sehingga menghalangi kegiatan puasa.

Bagi umat Katolik, puasa dan pantang berarti tanda pertobatan. Tanda penyangkalan diri. Tanda mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib. Puasa dan pantang tak pernah terlepas dari doa. Tak pernah lepas dari perbuatan amal kasih.

Seperti yang dilakukan mama Sarah Soarez (75). Dalam kemiskinan dan keterbatasannya, setiap pagi sebelum matahari terbit, perempuan tua ini mengambil sapu dan ember lalu berjalan menuju kapel Nossa Senhoa (St. Maria) de Fatima, Metianaro, desa kecil 25 kilometer sebelah timur kota Dili, Timor Leste.

Sesampai di kapel, Sarah lalu mulai mencuci, menyapu, dan mengganti bunga-bunga pot dengan bunga segar dari taman. Usai menyelesaikan pekerjaannya, Sarah pulang menuju kebun. Ia melakukan pekerjaan rutin memetik daun singkong, untuk dijual ke pasar.

Saat mata hari mulai tenggelam, dari pasar, Sarah kembali lagi ke kapel. Ia lalu berlutut, berdoa dan berterima kasih karena telah mengakhiri hari itu dengan kebahagiaan dan keselamatan. Itulah makna puasa dan pantang yang dilakukan Mama Sarah.

Sesuatu yang berbeda dilakukan-sebut saja Bapak Dede, salah satu pengusaha sukses yang senantiasa berkelimpahan. Memasuki masa puasa dan pantang, biasanya ayah empat anak ini bersama istrinya melakukan perjalanan ke Panti Asuhan.

Pasangan ini selama 40 hari berbagi ke 40 Panti Asuhan, yang sangat membutuhkan bantuan. Tidak hanya sekadar membantu, pasangan ini menyempatkan datang dan mengajak anak-anak Panti Asuhan berdoa dan makan bersama. Itulah makna puasa dan pantang bagi pasangan Dede.

Ada banyak cara memaknai puasa dan pantang. Tidak hanya sekadar mengurangi makan pada hari Rabu dan Jumat. Berbagi kasih dan berbela rasa menjadi pilihan bagi pasangan Dede yang merasa hidupnya selalu berkecukupan.

Namun, Mama Sarah pun melakukan hal yang sama, berbagi kasih dengan memberikan dirinya, karena dia tidak memiliki harta yang bisa digunakan untuk berbagi.


Selamat memasuki masa Puasa dan Pantang. Tuhan memberkati seluruh umat Paroki Tomang, Gereja Maria Bunda Karmel.

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi