Kreativitas

  3 Dec 2011, 20:59

Apakah Anda nonton acara pembukaan dan penutupan pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games XXVI di stadion Jakabaring Palembang? Jangan dulu kita ributkan yang biayanya Rp 125 milyar hanya di opening ceremony-nya saja. Kemudian disandingkan dengan data kemiskinan rakyat Indonesia. Namun intinya adalah di sana kita kagumi daya kreasi, kreativitas yang bisa memunculkan rasa kagum penuh pesona sehingga semua bersatu dalam koor. Tiada acara apapun yang pernah terjadi di bumi Indonesia, semegah apa yang terjadi di Palembang. Meski semua di belakang layar kreativitas itu orang-orang bule. Namun director-director pelaksananya adalah kita sendiri.

Kini menjadi pameo, bahwa kalau kita ingin maju maka dunia kreativitas begitu dominan. Siapa yang tidak kreatif, ya, akan begitu-begitu saja. Sejak anak-anak, bahkan dimulai dari bayi di dalam perut para orang tua sudah dipaksa melakukan kegiatan agar bayinya selain tumbuh sehat juga nantinya terbiasa dengan kreativitas. Bentuk kegiatan itu banyak sekali dan pedomannya banyak terdapat dalam buku-buku atau majalah seperti Ayah Bunda misalnya. Tujuan utamanya adalah rangsangan terhadap otak.

Contoh lainnya ketika penulis pekan lalu berkesempatan mengunjungi sentra-sentra batik di Madura dan Solo, salah satunya ya, mengagumi akan kreativitas batik yang sudah diakui oleh UNESCO ini sebagai milik asli bangsa Indonesia. Di sana pola daerah sangat kental sehingga kita secara kasat mata bisa membedakan. Ini roh Madura yang terkenal garang dan pola Solo yang halus. Dua contoh ekstrim. Kemudian di Bandung yang terkenal dengan produk T-shirtnya bersama pengembangan outlet-outlet yang di design penuh kreativitas.

Generasi muda adalah aktor utama dibalik daya kreativitas itu. Dan kreativitas kini sudah memasuki era industri yang banyak membuka lapangan kerja sekaligus menyerap tenaga kerja. Di bidang pelayanan Gereja pun juga memerlukan kreativitas. Tapi jangan sampai kreativitas menggebiri kreativitas orang.

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi