Ibu
4 Oct 2015, 17:37
Pekan lalu ada dua peristiwa hari pernikahan yang menyentuh hati penulis, disatu pihak hanya melihat tayangan TV dimana Dorce Gamalama menikahkan anak angkat perempuannya,mendapatkan menantu seorang polisi. Dilain pihak menghadiri sendiri pernikahan putra dari saudara seiman disatu lingkungan penulis di Bintaro, Di Gereja Katolik Kristus Raja Pejompongan. Mengapa begitu menyentuh? Semua orang tahu siapa Dorce Gamalama,seorang entertainer top yang mempunyai puluhan anak asuh yang ia piara sejak bayi. Pernikahan ini untuk kedua, yang pertama Dorce menikahkan anak laki-lakinya. Semua "anak"nya diopeni seperti anaknya sendiri. Kasih seorang ibu.
Kemudian ibu yang umat lingkungan ini, 20 tahun lalu ditinggal suaminya begitu saja (selingkuh) dengan wanita lain dan tak sesenpun mau menyantuni dua putra yang ditinggalkan. Padahal sang anak lagi butuh-butuhnya biaya dan kasih sayang orang tua sementara sang ibu hanya ibu rumah tangga biasa. Kita bisa membayangkan bagaimana sang ibu yang tak punya penghasilan sama sekali (hanya dari suami) berjuang membesarkan kedua anaknya. Ceritanya panjang sekali, namun singkat kata ia berhasil mengentaskan kedua puteranya. Satu selesai sarjana dan satunya, sang mempelai pria adalah seorang pilot pesawat terbang Garuda. Kasih Ibu lagi menyertai.
Kedua kisah ini penulis angkat ditengah amburadulnya iklim kenegaraan kita terlebih melihat dunia politik yang sudah jauh dari keadaban. Kita ketengahkan kisah kemanusiaan perjuangan dan keteguhan, ketegaran seorang ibu. Benar kata pepatah " Surga dibawah telapak kaki ibu ". Ajaran agama apa saja menempatkan kaum ibu sebagai manusia terhormat. Mengapa di telapak kaki? Mengapa tidak di gendongan? Karena kaki adalah bagian dari tubuh yang menentukan arah perjalanan, masa depan dan nasib anak tergatung dari langkah kaki ibu. Dengan kasih sayang disertai doa, mati raga,serta derita, ia tanamkan keutamaan hidup agar anaknya kelak bisa bahagia layaknya disurga. Kedua kisah itu bercerita secara nyata.
Bagi para putra putri luangkan sejenak waktu merenungi jerih payah ibumu.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |