Metropolitan

  3 Sep 2011, 02:18

Setelah beberapa hari menikmati kelegaan jalan-jalan di Jakarta, kita selalu bergumam, coba kalau Lebaran setahun empat kali? Kalau bisa malah setiap bulan? Kita kembali berjuang minimal di jalan-jalan raya untuk berebut maju, beringsut dari meter ke meter, menuju tempat kerja. Atau bahkan bekerja untuk mengumpulkan uang agar bisa Lebaran lagi tahun depan. Juga kembali arus kaum urban menuju kota-kota besar, khususnya Jakarta. Para pemudik kembali ke kota bak seperti "Musa", membawa kaumnya menuju Tanah Terjanji. Janji Kota Metropolitan.

Jakarta yang beberapa hari berkurang beban, kini kembali kelebihan beban lagi de-ngan penduduk hampir 12 juta orang dengan rata-rata kepadatan 19.000 orang per kilo meter persegi. Bukan saja ruang semakin sempit dan padat, malah ruang-ruang kota terpolarisasi dan tersegmentasi, terkotak-kotak. Antara super blok hunian kelas menengah ke atas dengan daerah-daerah kumuh, Kondisi Ibu Kota sebenarnya sudah dalam kondisi "stroke" dari mulai jalan-jalan kecil sampai jalan-jalan raya. Belum tempat-tempat hunian dan masalah akut menghadang lagi. Mulai dari degradasi lingkungan, bayangkan dulu tinggal di daerah Kebon Jeruk itu nyaman, sejuk, tata ruang yang bisa bernapas lega. Kini, waduh, amburadul banget. Ini hanya salah satu contoh saja. Belum kriminalitas, konflik warga, dll.

Setiap tahun Jakarta ketiban penduduk baru yang semuanya ingin mencari kerja di kota Metropolitan. Dari yang tak terdidik sampai yang ber-S3. Maka tak heran grup-grup "kreativitas" baru bermunculan. Di daerah Bintaro saja, di jalan-jalan persimpangan yang tadinya tidak ada "Mr.Cepek" bermunculanlah. Di Negara-negara maju, grup-grup semacam ini tak dikenal atau tak lazim, seperti pemulung, parkir liar, ojek (motor,payung, belanjaan di pasar-pasar), calo, tukang lap mobil di lampu Lalu lintas. Semua ini berkembang makin rumit, meski wujudnya "kerja" tetapi malah menambah pembagian kemiskinan kota besar.

Jangan ditanya solusinya? Wong Ahlinya saja tidak bisa? (Jakarta, Serahkan Kepada Ahlinya). Ini renungan buat Bang Foke, jika ingin jadi gubernur lagi. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi