Beradab
7 Feb 2013, 23:09
Pekan lalu penulis berobat di RS Harapan Kita dan sambil menunggu duduk berdampingan dengan seorang bapak yang kelihatannya amat terpelajar. Bapak itu asyik membaca sebuah buku kecil, dan kebetulan saya melirik ikut membacanya.
Sungguh kaget karena salah satu bab yang kebetulan dibacanya berjudul "Tgl 25 Desember Hari Rayanya Orang Kafir". Isinya ya, biasa nggak usah diurai dan akhirnya kekagetan saya hilang karena ternyata buku itu sebuah terbitan yang sejak dari dulu selalu meniupkan kebencian kepada kaum Kristiani.
Malah penulis pernah menulis di WM, seandainya saya menjadi Pemred majalah itu, pasti setiap bangun pagi akan berpikir, apalagi ya, topik yang akan saya keluarkan hari ini. Tentu topik baru tentang kebencian. Benci memang ibarat "kolam tak bertepi" Kebetulan hari itu saya membawa majalah HIDUP. Begitu saya keluarkan dan saya baca, bapak itu langsung pindah tempat duduk. Penulis jadi merenung jika ada terbitan Kristiani, yang meniru seperti penerbit buku itu, pasti kantornya sudah dibakar.
Nah, penerbit itu kok sampai sekarang masih eksis? Negara kok diam saja? Topik ini ada hubungannya dengan pidato Presiden SBY ketika memperingati Maulud Nabi (24/1/13) yang untuk kesekian kalinya mengajak menjaga kerukunan agama. Jangan lekas marah, jauhi kekerasan dan rasa ingin meniupkan kebencian. Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, menambahkan, "Kalau ingin menghayati peringatan Maulud Nabi, kita harus menegakkan supremasi hukum dan membangun peradaban. Di Indonesia komitmen untuk itu sangat rendah." Negara maju, pastilah rakyatnya sangat beradab.
Bagi umat beriman, dalam kesadaran kemajemukan bermasyarakat, identitas agama sesungguhnya tidak terasing dan kedap, tetapi malah dinamis dan disuburkan oleh agama yang lain. Dalam pemahaman dengan sang liyan dan menerima kebesaran Tuhan yang menciptakan segala mahkluk berbagai rupa, kita tidak mudah jatuh kepada autisme.
Dan teman-teman Muslim sendiri yang berhaluan moderat semakin banyak dan membesar. Ini sebuah optimisme bahwa Indonesia akanmenjadi bangsa yang toleran. (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |