Rawagede

  29 Sep 2011, 20:22

Pengadilan Den Haag di Belanda tanggal 14 September 2011 memenangkan gugatan ahli waris korban kekejaman tentara Belanda atas warga Rawagede di tahun 1947. Pemerintah Belanda harus membayar kompensasi atas penderitaan korban. Waktu itu tentara Belanda melakukan sweeping untuk mencari pasukan Kapten Lukas Kustarjo. Tak menemukan yang dicari, dikumpulkanlah oleh tentara Belanda semua laki-laki termasuk anak-anak di satu tempat. Karena tak ada yang mau menunjukkan lokasi para pejuang RI itu, dibunuhlah 431 warga desa Balongsari, Rawamerta, Kab. Krawang itu. Peristiwa yang dikenal Rawagede massacre ini menjadi inspirasi Chairil Anwar mengarang sajak " Antara Krawang Bekasi".

Perjuangan warga Rawagede yang didalangi oleh Jeffrey Marcel Pondaag, dengan pengacara tangguh Belanda, Liesbeth Zegveld ini benar-benar lolos perhatian dari media di Indonesia. Begitu juga dari KBRI di Belanda juga tak memberi kabar-kabari Tahu-tahu ada berita kemenangan. Para pejuang pembela kebenaran ini benar-benar jauh dari hiruk pikuk suasana amburadul di Tanah Air. Adalah perjuangan Jeffrey sejak tahun 2000 yang mendirikan KUKB, Komite Utang Kehormatan Belanda, dalam membela warga Rawagede. Dengan bantuan sponsor 2 warga Belanda Petra Munneke dan Caspar E.Koning yang menyumbang dana perjuangan.

Apa yang menarik? Kita baru saja melewati peristiwa 30 September. Kita tahu bahwa pasca itu terjadi "killing field" bagi mereka yang terkena tuduhan "komunis" Sehingga keluarga korban harus menderita puluhan tahun terkena stigma mematikan. Kehilangan hak-hak sipilnya, larangan untuk menjadi PNS, pekerja media, TNI/Polisi, pendidik, tanpa mereka tahu apa dosa mereka? Dan yang menarik lagi dalam gugatan Rawagede itu pemerintah Indonesia pasif. Para pakar mengatakan, karena pemerintah RI juga pernah melakukan hal serupa ala Rawagede.

Ini adalah berita kemanusiaan, di mana kalau hukum ditegakkan secara konsekuen. Kekejaman, kejahatan kemanusiaan tidak mengenal kadaluwarsa. Bukan hanya sekedar ungkapan sejarah. Kita umat beriman menyambut kemenangan umat yang tertindas itu dengan syukur, Puji Tuhan!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi