Kreatif
31 Jan 2014, 21:52
Di sebuah sudut perempatan Tugu, Yogyakarta ada gerai angkringan tempat jajan makanan rakyat murah meriah. Disampingnya berderet sebuah studio foto khusus berpakaian Jawa desa dan kios menjual kaos design khas Yogyakarta. Pemiliknya satu orang dan penulis sempat ngobrol lama dengannya di liburan Tahun Baru lalu. Paling menarik adalah ia penemu alat permainan angklung digital yang dipajang di kiosnya,dan alat itu bisa memainkan lagu apa saja yang sudah terekam di komputer. Ia seorang insinyur mesin, kolaborasi dengan temannya (3 orang) insinyur elektro, dan seniman untuk menciptakan alat itu. Dengan demikian kalau ada misi kesenian angklung ke luar negeri tidak usah membawa banyak orang. Harga angklung digital itu Rp 56 juta.
Alat yang terdiri dari seperangkat angklung-angklung itu katanya sudah ada di Istana Presiden, beberapa KBRI di luar negeri. Menerima pesanan dan sebuah alat bisa selesai satu bulan. Ia belum memassalkan(budi daya) atau diproduksi massal.Masih berupa industri rumah. Inilah sebuah contoh kreativitas. Penulis segera bertanya, apakah penemuannya itu sudah dipatenkan? Dijawab sudah, tetapi di Badan Hak Paten internasional, namun belum di dalam negeri. Alasannya lebih gampang, kalau di sini prosedurnya ruwet. Disinilah letak kendala sebuah kreativitas, musuh besarnya adalah pencurian kreativitas. Indonesia adalah tempat suburnya para pencuri kreativitas. Ia juga bercerita, design kaos ala Yogyanya begitu tercetak terjual, langsung banyak ditiru dan dijual di emperan Malioboro.
Abad 21 ini era ide-ide kreatif terutama di dunia hiburan. Lihat saja acara TV, saling adu kreatif tetapi juga ada yang tak malu-malu "nyolong" atau meniru. Seperti goyang Caisar, kini bukan milik Trans TV dan acara YKS "membunuh" acara TV lain. Itu belum produk kreatif dunia mode. Pendek kata seru dan Indonesia dicap dunia internasional sebagai ladang subur tiru meniru. Pemegang hak cipta hanya gigit jari saja. Tak ketinggalan media cetak pun seperti WM juga butuh kreativitas. Di tangan anak-anak muda semoga WM terus berkreasi dalam karya pelayanan. (ED )
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |