BBM

  31 Mar 2012, 05:20

Ada cerita dari seorang teman yang lagi ngisi BBM mobilnya di salah satu SPBU yang dijaga polisi (menjelang kenaikan BBM 1 April banyak polisi tugas jaga di SPBU DKI). Rupanya polisi iseng bertanya," bapak nggak malu ngisi BBM subsidi?" Teman tadi tersinggung kontan menjawab "Harusnya Anda bertanya kepada jenderal-jenderal Polisi yang mempunyai rekening gendut. Apa nggak malu?"

Polisi tadi terdiam dan ngeloyor pergi. Wah hebat kamu! Puji penulis. Dijawab, "Untung gue nggak ngekik. Tuh! lihat temen-temenmu pada nggak malu pasang jebakan di jalan raya dan UUD ujung-ujungnya duit!". Lalu, ha,ha,ha.... Kami tertawa bersama.

Dalam situasi sekarang ini siapa sih yang nggak geregetan hidup di negeri yang dijuluki Negeri Autopilot. Semua pejabatnya dari tingkat paling "atas" sampai "bawah" seperti polisi tadi, semua merasa tak bersalah malah maunya mempermalukan orang (baca: rakyat!). Menjelang kenaikan BBM 1 April kita saksikan suatu ironi, di daerah-daerah penghasil minyak malah terjadi antrian panjang dan pemberian jatah beli BBM. Di mana-mana terjadi penimbunan gelap BBM. Kita, rakyat termasuk juga umat Katolik merasakan bagaimana harga-harga kebutuhan sehari-hari terus menanjak naik. Semua orang berspekulasi dan Metro TV menyiarkan talk show berjudul "Mahalnya Sebuah Keraguan". Benar juga sebuah keraguan yang sudah berlangsung delapan tahun belakangan ini. Keraguan yang kena getahnya adalah rakyat.

Keraguan berlanjut dengan ketidakpastian. Semua bisa kita lihat tindakan apa yang pemerintah jalankan menjelang kenaikan BBM. Semua tidak pasti, dari konversi BBM subsidi dengan elpiji, harga naik-tidak? seperti ngitung bunyi tokek. Rakyat miskin diberi iming-iming BLT, bantuan langsung tunai, yang malah dipelesetkan menjadi Bantuan Langsung Tewas.

Ya, lihat saja pengalaman sebelumnya, pada antri empet-empetan, yang kuat yang menang. Yang lemah benar-benar BLT belum terima bantuan keburu tewas terinjak-injak. Salah rakyat lagi? Katanya, nggak mau diatur, sih!

Dalam keadaan seperti itu. Kita hanya bisa berdoa semoga pasca 1 April 2012 ini semua akan berlangsung aman, tertib, dan terkendali. Jangan karena kenaikan BBM sampai terjadi kemarahan membabi buta, sehingga tempat-tempat ibadah jadi sasaran. Seperti Gereja Kristen Indramayu yang kena getahnya pekan lalu.

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi