Tema Kedua PILIHAN JALAN HIDUP (Matius 19:16-26)
20 Aug 2010, 18:10
Pada Renungan APP 2010 tema pertama, Siapakah Sesamaku?, kita diajak untuk mengenali sesama kita dalam arti se-benarnya (mungkin bukan seperti pengertian kita selama ini tentang arti sesama). Apa yang harus kita perbuat sebagai pengakuan kita terhadap mereka yang kita sebut sebagai sesama? Mungkin dalam hati ada rasa kasihan/iba melihat penderitaan mereka, namun tangan kita terlalu berat bergerak untuk bertindak. Ada begitu banyak alasan mengapa kita enggan untuk bertin-dak (seperti seorang imam atau seorang Lewi dalam perikop Lukas 10: 25-37) Beranikah kita bertindak seperti yang dilakukan oleh orang Samaria itu?
Tema kedua Renungan APP 2010 merujuk pada seorang kaya yang tidak mampu untuk berbagi dengan sesamanya. Padahal, kata-nya, ia telah melakukan semua perintah Tuhan bahkan sejak usia muda! Hal itu menunjukkan bahwa orang kaya ini telah hidup dengan sangat baik menurut hukum agama.
Kadang, kita pun demikian. Kita merasa sudah sangat baik (karena tidak melanggar sepuluh perintah Allah), sehingga kita tidak mau tahu lagi firman Tuhan yang lain (tentang kasih, keselamatan, pelayanan akan sesama). Orang kaya dalam perikop Matius 19: 16-26 ini sangat serius. Ia datang dengan berlari, lalu bersujud dan bertanya kepada Yesus: perbuatan baik apa yang harus diperbuatnya supaya ia mem-peroleh hidup yang kekal? Kata Yesus kepadanya, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, ke-mudian datanglah kemari dan ikutlah Aku".
Ketika mendengar perkataan Yesus, pergilah orang kaya itu dengan sedih. Ia merasa sedih, sebab ia merasa tak mampu menuruti kata-kata Yesus. Ia takut kehilangan harta yang menjadi kebanggaannya, sumber kekuatan hidupnya dan yang menjadikan ia berkuasa serta terkenal. Ia lebih suka mempertahan-kan kondisi nyamannya, sehingga menolak ikut Yesus untuk memperoleh hidup kekal yang dijanjikan.
Apakah kita juga demikian? Karena ingin menjaga kondisi nyaman (tidak mau repot-repot), apakah sikap kita itu menjadi penghalang dalam menyempurnakan kasih kepada Tuhan dan sesama? Apakah harta, prestasi, karier atau hobi begitu berharga, sehingga mereka menjadi penghalang bagi kita untuk ikut Yesus dan berbagi pada sesama? Bukankah Yesus berkata, "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan,"(lih. Yoh 10: 10b)?
Semoga tema kedua Renungan APP 2010 ini membuat kita semakin berani mewujudkan kasih ke-pada Tuhan, melalui aksi berbagi dengan sesama (bdk. 1 Yoh 4: 20). Apapun bentuk aksinya, asal diker-jakan dengan kasih, pasti akan menyenangkan hati Tuhan. Amin!
(Rio G.)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |