Tema 3: Merencanakan Gerakan Pelayanan Bersama
Leo Hendrata - KKS | 15 Mar 2014, 23:58
Kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi dunia tidak mewujudkan kemakmuran yang merata penduduknya bahkan kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin makin melebar. Dalam 3 dekade terakhir, Penghasilan Perorangan penduduk Indonesia (GDP Per Capita) meingkat 6 kali lipat, dari USD 600-an menjadi lebih dari USD 3500 tercatat tahun 2013, tetapi ironisnya jumlah penduduk miskin menngkat lebih dari 10 kali lipat, yang tahun lalu lebih dari 30 juta penduduk. Diantara itu menurut statistik tercatat 1.304.146 jiwa hidup dalam kemiskinan di Jakarta, Tangerang dan Bekasi, daerah lingkup Keuskupan Agung Jakarta. Jumlah penduduk miskin yang mewakili hampir 10% penduduk Jakarta itu belum termasuk penduduk yang rentan miskin, hampir miskin karena tidak mampu mencari nafkah secara produktif. Dalam mengambil bagian karya keselamatan Allah, Gereja yang dalam hal ini Keuskupan Agung Jakarta mengajak umat untuk berpartisipasi mengentaskan kemiskinan secara bersama-sama.
Setelah mengolah pengalaman akan kasih Allah dan membangun niat pribadi dalam dua (2) pertemuan masa pra-paskah sebelumnya, umat diajak secara bersama-sama sebagai satu komunitas atau lingkungan melakukan aksi nyata untuk menolong sesama yang menderita dan tersingkir.
Dalam pertemuan ke-3 ini umat dalam satu limgkungan atau komunitas diminta untuk mulai melihat kemungkinan untuk mewujudkan gerakan kasih itu. Dengan mendalami Surat Gembala Uskup Agung Jakarta tentang Pembukaan Tahun Pelayanan 2014 yang dibacakan pada Hari Penampakan Tuhan tanggal 4-5 Januari 2014 dan dengan bantuan 5 langkah dari Lingkaran Pastoral seperti diagram dibawah ini, umat diajak untuk merencanakan gerakan bersama dalam menolong sesama yang menderita dihimpit oleh berbagai masalah.
Dalam Surat Gembala Tahun Pelayanan Bapak Uskup mengungkapkan bahwa Tema Masa Pra-Paskah 2014 yang telah ditetapkan "Dipilih Untuk Melayani" bisa dibaca dalam dua konteks. Dalam konteks gerejawi, dipilih dan melayani adalah jatidiri kita sebagai murid Kristus sedangkan dalam konteks tahun politik bisa dikaitkan dengan pemilu legislatif dan presiden. Bapak Uskup juga mengingatkan bahwa iman yang murni akan berbuah persaudaraan. Kurang adanya persaudaraan merupakan akibat dangkalnya iman. Dengan persaudaraan yang sejati dihasilkan pelayanan yang tulus dan sukacita. Persaudaraan yang tidak berbuah pelayanan kasih adalah egoisme dalam bentuk yang terselubung.
Sebatang ataupun seratus batang lidi tidak banyak gunanya kalau tidak digabungkan dan diikat bersama menjadi satu sehingga merupakan kesatuan yang kuat sebagai sapu atau alat pembersih yang sangat berguna. Demikian juga selembar daun pandan yang berduri kerap dibuang apabila tidak dibersihkan, diolah, dan dianyam sehingga menjadi tikar atau tas atau tempat barang yang banyak dipakai orang. Apalagi manusia, mahluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya, yang akan menghasilkan sesuatu kekuatan yang besar dan tangguh apabila bersatu dan bekerja bersama-sama.
Mengikuti Lingkaran Pastoral yang telah diuji keberhasilannya, setelah mengidentifikasi sesama atau sekelompok orang yang membutuhkan (Pemilihan), kemudian umat bersama-sama menggali akar masalah dan kebutuhan yang mendesak (Analisis Sosial). Berpegang pada Kitab Suci dan Ajaran Gereja yang mendukung gerakan pelayanan ini (Dasar Teologis). Ketua lingkungan atau komunitas secara mantap mengambil keputusan gerakan pelayanan bersama yang telah dipilih dan disetujui bersama dalam lingkup masa Pra-Paskah 2014 ini (Aksi Pastoral), Tahap akhir (Evaluasi) adalah evaluasi pelaksanaan program dan rangkuman kegiatan dalam bentuk laporan tertulis.
Pelayanan mempunyai isi dan pengertian yang amat kaya. Setiap usaha untuk semakin memuliakan martabat manusia, mewujudkan kesejahteraan umum, mengembangkan solidaritas, perhatian lebih kepada yang berkekurangan, melestarikan keutuhan alam ciptaan adalah pelayanan. Bentuknya bisa bermacam-macam dan berbeda antara satu lingkungan atau komunitas dengan yang lain. Dengan demikian kreativitas pelayanan akan berkembang pula, dan wajah Gereja Yang Melayani akan menjadi nyata di wilayah Keuskupan Agung Jakarta dan khususnya di Paroki Tomang Gereja Maria Bunda Karmel yang kita cintai ini.
Apakah anda sudah ikut mengambil bagian dalam gerakan pelayanan bersama dalam lingkungan atau komunitas anda pada masa Pra-Paskah 2014 ini?
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |