Selasa, 25 Desember 2018
Jaka Sugi | 24 Dec 2018, 18:00 |
Hari Raya Natal
"Agar manusia dapat berjalan dengan lebih yakin menuju kepada kebenaran, maka Kebenaran itu sendiri, Anak Allah, telah mengambil kodrat manusia, menetapkan dan mendirikan iman." (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)
Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung.
A child is born for us, and a son is given to us; his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be called Messenger of great counsel.
Puer natus est nobis, et filius datus est nobis: cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni consilii Angelus.
Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)
Doa Pembuka
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
"Firman telah menjadi manusia."
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam sebuah program televisi diperlihatkan bagaimana satu regu polisi menyisir tempat gelap dan dengan lampu kendaraan mereka tiba-tiba menyorot ke arah satu kelompok anak muda yang sedang nongkrong berkerumun di suatu tempat sepi. Spontan anak-anak muda itu lari berpencar mencari tempat persembunyian masing-masing.
Polisi menginterogasi orang yang tetangkap, juga menanyakan mengapa mereka lari dan takut. Orang yang tertangkap hanya mengaku tidak melakukan apa-apa kecuali hanya kumpul-kumpul biasa, mengelak disebutkan berbuat salah, meskipun ada barang bukti mulai dari narkoba, benda tajam, miras dan sebagainya. Biasanya orang tidak menyukai terang karena dia ingin bersembunyi atau menyembunyikan sesuatu. Tempat yang gelap sering menjadi tempat yang paling "aman" untuk melakukan kejahatan, karena bisa menyembunyikan kesalahan dan aib tanpa terlihat orang lain.
Dalam Injil Yohanes hari ini dikatakan bahwa Firman itu (yakni Yesus Kristus) adalah terang, "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia." Sabda itu adalah Kristus sendiri. Dia adalah Sabda yang menjadi manusia. Jika kita menerima Yesus dan mengaku sebagai pengikut-Nya, maka kita harus mau menghayati dan menghidupi Sabda Allah. Dengan menghidupi Sabda Allah, maka kita harus mengesampingkan kepentingan duniawi yang sifatnya sementara dan fana. Dengan menghidupi sabda sebagai terang, dengan rendah hati dan berani kita menerima diri apa adanya serta memperlihatkan diri kepada Tuhan dan sesama apa adanya tanpa topeng, kepalsuan dan tanpa bersembunyi dalam kegelapan hidup yang penuh kepura-puraan. Dengan menghidupi Sabda dan menghayatinya setiap hari, kita akan menjadi terang bagi dunia yang cenderung lebih suka pada kegelapan dosa.
Injil Yohanes mengatakan bahwa dunia tidak mengenali Dia sebagai terang. Itu terjadi karena dunia tidak bergaul dengan Sang Terang dan dunia lebih suka dengan kegelapan. Itu ibarat para petani yang tahu bagaimana mengolah tanah karena mereka sudah bertahun-tahun bergaul dengan dunia pertanian, atau nelayan tahu kapan berangkat melaut dan kapan kembali ke darat, karena mereka sudah setiap hari sepanjang hidupnya bergaul dengan laut. Baik petani maupun nelayan sangat paham dan mengenali dunianya masing-masing karena setiap hari mereka bergaul dengan pertanian dan laut. Dunia tidak "mengenal terang" karena dunia tidak bergaul dengan terang (atau Sabda) setiap hari. Dunia menganggap kegelapan mampu menyelamatkan mereka dari aib. Itu sebabnya Injil Yohanes mengatakan bahwa dunia tidak mengenal-Nya sebagai "terang" meskipun Dia sudah ada di dunia sejak dunia dijadikan.
Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan aib. Cara Yesus menyelamatkan sangat berbeda dari cara dunia yang suka kegelapan. Kegelapan hanya bisa menyembunyikan aib bahkan memperparah hidup manusia hingga binasa. Sebaliknya, Yesus-Sang Terang justru membersihkan aib dosa manusia. Yang dibutuhkan dari kita adalah kerendahan hati untuk mau datang serta mendekat kepada Sang Terang tanpa menggunakan topeng kegelapan, tanpa menyembunyikan kesalahan dengan berpura-pura bahwa kita adalah orang saleh dan orang baik.
Semoga damai Natal menjadi jalan terang bagi hidup kita. Selamat hari raya Natal! (Rm. Robert Pius Manik, O.Carm / RUAH 2018).
Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)
Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
Viderunt omnes fines terræ salutare Dei nostri.
Diposting oleh STATE IN FIDE jam: <a href="https://renunganpagi.blogspot.com/2018/12/selasa-25-desember-2018-hari-raya-natal_53.html">Senin, Desember 24, 2018a>
<a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=7117266061032656256&target=email" target="_blank">Kirimkan Ini lewat Emaila><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=7117266061032656256&target=blog" target="_blank">BlogThis!a><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=7117266061032656256&target=twitter" target="_blank">Berbagi ke Twittera><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=7117266061032656256&target=facebook" target="_blank">Berbagi ke Facebooka>
Tag: <a href="https://renunganpagi.blogspot.com/search/label/Renungan%20Minggu%20dan%20Hari%20Raya">Renungan Minggu dan Hari Rayaa>
<a href="https://renunganpagi.blogspot.com/2018/12/selasa-25-desember-2018-hari-raya-natal_24.html">Selasa, 25 Desember 2018 Hari Raya Natal (Misa Fajar)a>
Selasa, 25 Desember 2018
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
"Jika kamu bertanya dengan cara apa ke-Allah-an dicampurkan dengan kemanusiaan, kamu akan memperoleh kesempatan untuk pertanyaan awal tentang berbaurnya jiwa dengan tubuh. Tapi seandainya kamu tidak tahu caranya bagaimana jiwa bersatu dengan tubuh, jangan berharap bahwa pertanyaan lainnya itu harus berada dalam jangkauan pemahamanmu. Sebaliknya, seperti di dalam kasus persatuan antara jiwa dan tubuh, sementara kita memperoleh alasan untuk percaya bahwa jiwa adalah sesuatu yang berbeda dari tubuh - sebab tubuh jika terpisah dari jiwa, akan mati dan tidak aktif-, kita tidak memperoleh pengetahuan yang pasti tentang cara persatuan itu. Sehingga di dalam pertanyaan lainnya tentang persatuan antara ke-Allahan dan kemanusiaan, sementara kita menyadari bahwa terdapat perbedaan berkenaan dengan derajat kemuliaan antara kodrat ke-Allahan dan kodrat kemanusiaan yang fana, kita juga tidak dapat menangkap bagaimana elemen-elemen keilahian dan kemanusiaan dicampurkan bersama. Namun demikian, kita tidak dapat ragu bahwa Tuhan lahir di dalam kodrat manusia, oleh karena mukjizat -mukjizat yang telah disebutkan di atas." (The Great Catechism, no.11)." (St. Gregorius dari Nissa (335-395))
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pagi ini marilah kita lanjutkan ungkapan syukur kita atas telah lahirnya Yesus Sang Bayi mungil, yang adalah Sang Juruselamat. Semalam kita telah merayakan iman akan karya keselamatan kita bersama yang terwujud dalam kelahiran Yesus yang sebenarnya sudah terjadi sejak awal kehidupan. Awal kehidupan yang dimaksud adalah dalam kehendak Bapa di surga guna mengangkat martabat kemanusiaan ke dekat-Nya. Pagi ini kita bersama para gembala menyaksikan dengan mata iman kita sendiri kelahiran Yesus, Sang Juruselamat di tempat yang nyata, yaitu di Betlehem, sebuah kota kecil tak jauh dari Yerusalem. Kelahirannya yang sungguh dan nyata memberi makna rohani yang mendalam bagi kita. Makna yang dibawa Yesus adalah bahwa keselamatan yang dibawa-Nya juga nyata, bukan semu. Oleh karena itu, marilah kita juga mengucap syukur atas karya keselamatan yang nyata itu dalam perayaan Natal ini. Kita semua yang hadir dalam perayaan ekaristi ini bisa merasakan yang dialami para gembala. Kita diajak bersama para gembala itu menyaksikan kebesaran Allah dengan terlebih dahulu mencarinya di Betlehem, di tempat yang sangat umum, yang sangat biasa, yang diketahui oleh semua orang. Tempat itu pun sangat mudah dicapai. Guna mencapainya tak dibutuhkan ongkos yang mahal. Tempat itu, Betlehem, bukanlah di negeri antah-berantah yang tak terjangkau.
Warta Natal melalui Injil Lukas ini tak lain tak bukan adalah pergi mendapati Sang Juruselamat yang lahir di tempat yang bisa dijangkau siapa pun, tanpa kecuali. Kenyataan yang sungguh-sungguh konkret bahwa Sang Juruselamat telah lahir ini bisa dimaknai sebagai upaya menemukan Allah yang menyelamatkan, yang membawa damai di mana pun, di dalam peristiwa apa pun, yang biasa, dan di dalam siapa pun, tanpa kecuali. Kita diajak pergi mencari dan menjumpai Allah dalam orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Dalam makna ini, kita sekaligus diajak untuk sanggup memberi makna dan arah baru dalam kehidupan kita. Di Betlehem, Allah diam menantikan orang yang datang untuk menjumpai-Nya. Nubuat Yesaya dalam bacaan pertama sudah mengisyaratkan hal tersebut: "Lihat, Penyelamatmu sudah datang!.... dan engkau akan disebut 'Yang-dicari', 'Kota yang tidak ditinggalkan'". Pada Hari Raya Natal ini kita diajak menyambut kedatangan Allah yang membawa keselamatan dengan hati yang terbuka dan penuh sukacita. (BV/INSPIRASI BATIN 2018)
Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
Bersorak-sorailah, hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang: Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia.
Rejoice, O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King will come, the Holy One and Savior of the world.
Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi
Lihat Juga:
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |