Kamis, 20 Desember 2018
Jaka Sugi | 19 Dec 2018, 18:00 |
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kelima
Perawan mulia, bukalah hatimu untuk percaya, bibirmu untuk berkata, rahimmu untuk Pencipta. Lihatlah, yang didambakan segala bangsa dari luar pintu. Ah, seandainya engkau berlambat, ia akan lewat, engkau sekali lagi akan mulai bersedih hati mencari Dia yang dikasihi jiwamu! Bangkitlah, melangkah dan bukalah. Bangkitlah dengan iman, melangkah serba berbakti, bukalah dengan berbicara, 'Lihat, aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu." (St. Bernardus, Abas)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (Yes 11:1; 40:5; Luk 3:6)
Suatu tunas akan terbit dari akar Isai, kemuliaan Tuhan memnuhi seluruh bumi, dan semua orang melihat penyelamatan oleh Allah kita.
A branch shall sprout from the root of Jesse, and the glory of the Lord will fill the whole earth, and all flesh will see the salvation of God.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahaluhur, Santa Perawan Maria telah menerima kabar malaikat dan mengandung Putra-Mu berkat kuasa Roh Kudus. Semoga kami mengikuti teladan Santa Perawan Maria dan menaati kehendak-Mu dengan rendah hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.
Kidung:
Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.
Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu.
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:1-11)
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang Anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu." Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Maria menerima kabar malaikat itu dalam kebebasan dan iman. Allah tidak memaksa Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Allah meminta kesediaan Maria untuk menerima Sang Sabda itu dalam rahimnya dan melahirkannya. Maria sadar bahwa kesediaannya menerima Sang Sabda mengandung resiko. Awalnya ia merasa ragu-ragu dan berkata kepada malaikat Tuhan itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Namun saat ia merasa yakin dan siap menganggung resiko dari kesediaannya, Maria menyatakan imannya: "Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu." Maria percaya Allah Yang Mahatahu telah memilih dia karena Allah menganggap Maria layak untuk menerima kabar gembira itu.
Manusia boleh meminta kepada Tuhan Allah segala sesuatu sesuai dengan kebutuhannya. Namun permintaan yang benar hendaknya sesuai dengan kehendak Tuhan. Malalui nabi Yesaya, Allah yang Mahatinggi memberikan tanda keselamatan-Nya. Kesediaan seorang perempuan muda untuk mengandung dari Roh Kudus menjadi tanda awal terwujudnya Kerajaan Allah. Allah menganugerahi kita kebebasan. Kebebasan itu adalah salah satu wujud keserupaan manusia dengan Allah. Dengan kebebasan itu kita dapat memilih melakukan kebenaran ataukah kejahatan. Allah tak pernah memaksa kita. Ia sangat menghargai kebebasan kita untuk menentukan pilihan hidup. Selama ini, Bagaimanakah aku menggunakan kebebasanku? Apakah kebebasan itu aku pergunakan untuk mengembangkan hidupku, ataukah sebaliknya menghancurkan hidupku?
Kidung Maria
Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan bayangan maut.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan bayangan maut.
Doa Permohonan
P. Allah itu setia. Meskipun manusia tidak tahu bersyukur. Ia tetap mengutus Putra-Nya. Supaya kita berkenan pada-Nya. Marilah mempersiapkan diri dengan pantas melalui ungkapan doa-doa permohonan kepada-Nya.
1. Bagi seluruh umat manusia. Agar mereka percaya kepada Kristus sebagai bukti cinta Allah yang utuh sempurna bagi dunia. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Semoga kesadaran akan kefanaan dan kesementaraan dunia ini menggugah manusia untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Allah. Marilah kita mohon:
3. Agar seluruh umat kristiani tekun mengamalkan pertobatan serta menimba kekuatannya dari sakramen rekonsiliasi. Dengan demikian mereka diperdamaikan dengan Allah dan dengan sesama. Marilah kita mohon:
4. Semoga kita sepenuhnya menaruh minat pada keselamatan yang diwartakan Kristus, yang datang pada hari raya Natal, dan tidak membiarkan diri dipengaruhi oleh godaan setan. Marilah kita mohon:
P. Ya Allah Bapa, semoga Kerajaan-Mu berkembang luas di seluruh muka bumi. Oleh karena itu, semoga Engkau mengabulkan segala permohonan kami, dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.
Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Persiapan Persembahan (Luk 1:28)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb.
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventri tui.
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Malaikat berkata kepada Maria: Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
The Angel said to Mary: Behold, you will conceive and bear a son, and you shall name him Jesus.
Doa Malam
Ya Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu. Kami menggantungkan seluruh harapan dan menanamkan seluruh kepercayaan kami pada Sang Juru Selamat yang datang di tengah kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Lihat Juga:
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |