Politik Itu Suci

  28 Mar 2014, 08:05

Judul: Spiritualitas Politik
Pengarang: Dr. Paulinus Yan Olla, MSF
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal: xvi + 181 hlm.

Politik Itu Suci

Membaca judul buku ini, mungkin sebagian pembaca akan heran. Apakah ada spiritualitas dalam politik? Pengalaman kita dalam keseharian seringkali mengarah kepada kesimpulan bahwa politik itu kotor. 'Politik itu suci. Yang kotor adalah bermain-main dengan politik.' Demikian dituliskan Mgr. Ig. Suharyo dalam pengantar buku ini (hlm. xi).

Spiritualitas politik sebetulnya adalah wacana yang tergolong baru dalam teologi Katolik. Tema spiritualitas politik terkait dengan cara penghayatan keagamaan menyumbang atau menghalangi kehidupan sosial-politik. Kata 'spiritualitas', yang lazim dipahami sebagai 'semangat', sesungguhnya memiliki makna yang lebih mendalam. Spiritualitas merujuk pada pengalaman hidup rohani; menyangkut kehadiran Allah yang dialami umat beriman dalam relasi dengan-Nya.

Berdasarkan pemahaman itu, spiritualitas politik dimaknai sebagai penghayatan hidup rohani yang tampak dalam dunia sosial-politik. Politik sendiri mencakup dua pengertian. Secara umum, politik merupakan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilakukan dalam kehidupan publik. Contohnya adalah keterlibatan di tempat kerja, perkumpulan, atau kelompok masyarakat sipil. Secara khusus, politik mengacu pada keterlibatan langsung dalam politik praktis demi tercapainya kebaikan umum (bonumcomune), seperti di tingkat legislatif, yudikatif atau eksekutif dalam tata pemerintahan negara.

Gereja senantiasa berusaha menempatkan dirinya dalam relasi sosial-politik. Dinamika yang terjadi dalam setiap zaman menghasilkan spiritualitas politik tertentu. Pada abad 1-4 misalnya, ketika orang Kristen mengalami banyak penganiayaan, spiritualitas kristiani berwujud kritik terhadap kekuasaan sosial-politik. Mulai tahun 313, saat Kaisar Konstantinus menjadi Katolik, politik dipandang sebagai sarana keselamatan dan orang Kristen pun terlibat di dalam kekuasaan.

Dinamika spiritualitas politik itulah yang selalu menjadi panggilan bagi umat Katolik. Kita dipanggil untuk dapat memahami realitas zaman, lalu memberikan respon sebagai umat beriman. Ajaran Sosial Gereja serta visi dasar spiritualitas politik Gereja mutlak dipahami, juga upaya untuk terus mengasah nurani demi terciptanya keputusan yang bertanggung jawab.

Buku ini dapat menjernihkan wawasan kita tentang politik. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi inspirasi iman bagi mereka yang berkeinginan terlibat dalam politik. Pembaca yang berminat dapat meminjam buku ini di perpustakaan MBK. (Helena D. Justicia)

Lihat Juga:

Resensi Buku Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi