Cinta Tuhan Lebih Kuat Daripada Dosa

  12 Aug 2014, 12:31

Judul buku: Sakramen Tobat di Tengah Globalisasi
Penulis: Laurensius Dihe S., Pr
Penerbit: Kanisius, Yogyakarta
Tahun terbit: 2013
Tebal: 135 hlm.

Cinta Tuhan Lebih Kuat Daripada Dosa

Globalisasi, di mata sejarawan dan ahli sosial, dipandang sebagai suatu fenomena terkait bangkitnya ekonomi internasional yang berdampak pada berbagai lini kehidupan termasuk agama. Ciri globalisasi khususnya dalam bidang kebudayaan adalah:

  • berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional;
  • kemudahan akses seorang individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya;
  • berkembangnya turisme & pariwisata;
  • semakin banyaknya imigrasi;
  • berkembangnya mode berskala global (pakaian, film, dll.);
  • penurunan sakralitas penghayatan agama.

Kendati globalisasi berdampak positif seperti kemudahan akses informasi, mobilitas masyarakat yang tinggi dan kemudahan pemenuhan kebutuhan, dampak negatif juga muncul seperti:

  • informasi yang tak tersaring;
  • munculnya perilaku konsumtif;
  • individu mudah terpengaruh hal yang tidak sesuai dengan budayanya.

Bagi orang yang beriman akan Allah, globalisasi menjadi tantangan. Orang dapat cenderung mengidolakan kehebatan globalisasi ketimbang cinta kepada Tuhan. Bahkan Paus XIII pada 1946 yang dipertegas oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1985, menyatakan bahwa di dunia ini rasa berdosa telah menurun. Cinta kepada Tuhan telah dikalahkan oleh cinta terhadap diri sendiri, ilmu pengetahuan dan teknologi, materi serta kemewahan duniawi. Akibatnya, rasa takut terhadap Tuhan menjadi tiada dan rasa berdosa menjadi mandul.

Selain itu, faktor eksternal juga memberikan pengaruh seperti teologi dari agama lain. Teologi tersebut menyatakan bahwa dosa merupakan urusan antara si pendosa dengan Allah-nya saja, dan hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Teologi tersebut berbeda dengan teologi Katolik, yang menyatakan bahwa pihak yang merasakan dosa bukan hanya si pendosa, melainkan juga Gereja. Gereja pun memiliki kuasa untuk mengampuni dosa karena otoritas tersebut diberikan oleh Kristus sendiri.

Terkait dengan realitas globalisasi dan rasa berdosa manusia saat ini, sejumlah seruan pastoral pun disampaikan:

  • perlunya ditanamkan kepercayaan bahwa cinta Tuhan lebih kuat daripada dosa;
  • globalisasi seharusnya menghidupkan iman, bukan mematikannya (inilah seruan bagi upaya-upaya evangelisasi baru);
  • perlunya katekese tentang Sakramen Tobat.

Buku yang ditulis oleh Rm. Laurensius Dihe S, Pr, imam diosesan Keuskupan Pangkalpinang ini, dapat dipinjam di Perpustakaan MBK. (hdj)

Lihat Juga:

Resensi Buku Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi