PD PKK MBK: Tradisi Imlek Dimata Gereja Katolik
Sandi N | 15 Feb 2017, 22:42
Mencintai Yesus lebih dari Tradisi dan Budaya, merupakan tema yang diangkat pada acara Persekutuan Doa PD PKK MBK Rabu (1/2). Masih dalam rangka menyambut Hari Raya Tahun Baru Imlek, tampak dekorasi Auditorium MBK dimeriahkan oleh dekorasi khas Imlek.
Romo Givan sebagai pembawa firman pada malam itu membahas mengenai beberapa tradisi yang dilakukan oleh warga keturunan yang biasa dilakukan dalam rangka menyambut hari Raya Imlek dan tanggapan dari pihak Gereja Katolik, antara lain:
- Kebiasaan membersihkan rumah dan hutang sebelum hari Raya, Di dalam bacaan Kitab Susi 2 Korintus 7:1, Paulus mengajak kita untuk menyucikan diri dari kecemaran jasmani dan rohani.
- Kebiasaan tidak boleh menyapu rumah pada hari raya Imlek karena membuang rejeki. Dalam Amsal 10:22. Menyatakan bahwa berkat tidaklah bergantung dari kita menyapu atau tidak, melainkan dari bagaimana sikap kita terhadap Tuhan.
- Berdoa di depan meja abu untuk menghormati leluhur. Dalam 10 perintah Allah dan Kitab Suci mengharuskan untuk menghormati orang tua kita dan mendoakan mereka, tetapi bukan untuk berdoa dan meminta kepada mereka.
- Acara Kumpul Keluarga dan Makan Bersama. Kitab Mazmur 133:1 menuturkan bahwa alangkah baiknya apabila saudara-saudara hidup rukun bersama.
- Tradisi memberikan AngPao dengan tujuan membagikan berkat menggunakan kertas berwarna merah. Gereja menyikapi bahwa warna merah hanyalah simbol dan bukanlah berkat keselamatan, karena hanya Tuhan lah yang dapat menyelamatkan.
- Barongsai, yang dipercaya dapat mengusir kekuatan gelap. Sebagai suatu tarian, Gereja dapat menerima hal ini, namun Gereja menolak jika sudah disertai dengan kekuatan magis.
Banyak sekali tradisi yang dianut dalam hari Raya Imlek. Namun dalam bacaan Kolose 2:20-23, mengajak kita untuk kembali kepada reaksi hati kita dalam menyikapi tradisi-tradisi tersebut.
Sebagai Penutup, Romo memberikan beberapa point sebagai kunci tinggal dalam negara dan masyarakat dengan beraneka ragam tradisi dan budaya, yaitu:
- Kita harus mau memakai cara yang baik dalam relasi dengan sesama.
- Hidup sudah banyak masalah, janganlah kita menambah masalah lagi.
- Semua pasti ada akhirnya, jangan menyia-nyiakan waktu yang kita miliki. kita harus memaksimalkan hidup kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus nanti.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |