Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan

  4 Jun 2016, 01:48

Kepedulian pada lingkungan hidup, dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2016-2020 menjadi perhatian penting yang membutuhkan keterlibatan umat Katolik sebagai komponen masyarakat. Hal ini perlu terus ditumbuhkan, agar kepedulian itu mewujud dalam tindakan dan perilaku sehari-hari (habitus).

Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan
Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan (2)

Satu cara yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan kecintaan pada tanaman dan mengurangi sampah. Dalam kaitan dengan hal itu, pada 5 Juni 2016, bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia, Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo telah menetapkannya sebagai hari Minggu Hijau. Hari Minggu Hijau dikhususkan untuk mengingatkan umat akan kepedulian pada lingkungan hidup. Satu sarana yang dapat digunakan adalah pembuatan dekorasi altar gereja yang tidak konvensional, karena memanfaatkan tanaman-tanaman hidup.

Paroki Tomang - Gereja Maria Bunda Karmel pun tidak ketinggalan untuk terlibat dalam perayaan Hari Minggu Hijau. Selain mengadakan rekoleksi mengenai lingkungan hidup, pameran dan penjualan tanaman serta produk organik, bahkan juga lomba masak dari bahan makanan organik, diikuti pula lomba pembuatan dekorasi altar ramah lingkungan.

Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan

Pembuatan dekorasi altar ramah lingkungan merupakan keterlibatan Subseksi Dekorasi Gereja, Seksi Lingkungan Hidup, Seksi Katekese dan Seksi Komsos, didukung juga oleh WKRI Cabang MBK dan Karmelit Awam. Sejak perayaan Natal 2014 (baca http://www.parokimbk.or.id/konten/artikel/dekorasi-gereja-sebuah-liturgi-kehidupan/), pengurangan komponen dekorasi yang tidak ramah lingkungan terus diupayakan. Sejalan dengan itu, ditingkatkan pula upaya-upaya perawatan tanaman di dalam lingkungan gereja, yang dapat digunakan untuk mendekor altar.

Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan

Konsep desain dekorasi altar Hari Minggu Hijau mengacu pada kerahiman Allah sendiri yang dilambangkan dengan terbukanya Holy Door. Manusia yang berdoa membuka hati dan hidupnya untuk menerima kerahiman Allah. Serat merah dan putih yang memancar keluar saat pintu terbuka melambangkan kerahiman Allah berupa darah dan air yang keluar dari lambung Yesus saat ditikam dalam peristiwa penyaliban. Di sisi lain, warna merah dan putih, warna bendera Indonesia, melambangkan kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Roda-roda digunakan untuk melambangkan gerakan yang harus terus bergulir. Komponen dekorasi menggunakan bahan-bahan bekas yang dipakai kembali, mengekspresikan spirit pemulihan ciptaan (tidak ada yang dibiarkan terbuang atau tak terpakai).

Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan

Mengamini kembali kesadaran yang pernah terungkapkan, dekorasi gereja bukanlah sekadar ornamen atau aksesori. Dekorasi gereja adalah liturgi kehidupan itu sendiri. Semoga Tuhan memberkati!

Merawat Ibu Bumi, Rahim Kehidupan

Lihat Juga:

Artikel Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi