Makna Dekorasi Green Christmas Photobooth 2016 Paroki Tomang - MBK
24 Dec 2016, 10:07
Membuat suatu rancangan dekorasi, tentu akan baik jika didasari oleh suatu gagasan tertentu. Berangkat dari keprihatinan terhadap realitas keseharian, dirangkai dengan refleksi dan permenungan, lalu diakhiri dengan ajakan untuk berbuat nyata. Itulah yang membuat Green Christmas Photobooth 2016 Paroki Tomang - Gereja MBK jadi sarat dengan material yang mengandung makna di baliknya.
Ajakan untuk Merawat Bumi
Secara umum, photobooth menampilkan gambaran bumi yang dilambangkan dengan bola dunia. Bumi yang indah, ditampilkan terdiri dari tanaman-tanaman hidup, serta olahan sampah berupa kompos dan penggunaan kaleng bekas. Bumi ini dipeluk oleh tangan Yesus Kristus yang bertanda bekas luka penyaliban; suatu tanda pengorbanan-Nya bagi keselamatan manusia. Tangan Yesus yang sebelah dalam posisi memberikan berkat; adalah suatu lambang kesediaan-Nya untuk menyertai umat manusia sepanjang zaman.
Desain photobooth ini mengajak umat untuk mengingat kembali sejarah penciptaan dunia dan seisinya oleh Allah, bagaimana manusia dalam kedosaannya telah merusak ciptaan Allah itu, namun Yesus datang ke dunia untuk memulihkan lagi semuanya. Natal adalah peristiwa kelahiran Yesus, yang mengantar umat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus pada akhir zaman. Persiapan itu dapat berupa pertobatan, di antaranya adalah pertobatan ekologis.
Kaleng Bekas & Tanaman Hias
Komponen paling banyak yang dapat ditemukan di photobooth adalah kaleng bekas, kompos dan tanaman hias. Kesemua bahan itu diperoleh dari umat paroki. Pengumpulan kaleng bekas dilakukan melalui sekolah dan gereja mulai akhir November 2016. Setelah sejumlah kaleng terkumpul, mulailah dihimpun juga sumbangan kompos/media tanam serta tanaman hias. Penggunaan kaleng bekas bertujuan untuk mendorong umat memakai kembali berbagai bahan yang tadinya hanya dibuang. Memperpanjang usia pakai suatu barang adalah satu upaya untuk merawat lingkungan. Kompos yang merupakan hasil daur ulang sampah juga mengandung pesan yang sama. Tanaman hias, adalah satu bentuk promosi untuk menggunakan bahan dekorasi yang lestari, karena dapat dirawat untuk jangka waktu lama, tak seperti bunga potong yang akhirnya akan dibuang.
Burung dari Kertas Koran
Penggunaan kertas koran dimaksudkan untuk mempromosikan pemakaian kembali barang-barang yang tak lagi digunakan. Bentuk burung dipilih, untuk mengingatkan kembali perjanjian antara Allah dan manusia seusai hujan besar dan banjir yang menenggelamkan bumi pada zaman Nabi Nuh. Pada suatu pagi, seekor burung membawa tangkai berdaun kepada Nuh sebagai tanda hujan tak lagi turun. Manusia pun diantar pada suatu kehidupan baru, meninggalkan masa lalu yang penuh dosa dan pengkhianatan kepada Allah.
Tanaman Kastuba
Tanaman ini diasosiasikan dengan Natal sejak abad 16 di Meksiko, bermula dari legenda tentang seorang anak perempuan bernama Pepita (atau Maria) yang terlalu miskin untuk memberikan hadiah bagi bayi Yesus. Dalam mimpi, Pepita mendapat petunjuk dari malaikat untuk memungut gulma di pinggir jalan dan menanamnya di gereja. Pepita melakukannya, dan ternyata gulma itu tumbuh menjadi tanaman cantik yang ujungnya berwarna merah tua. Bentuk daun yang serupa bintang menyimbolkan Bintang Betlehem, dan warna merah melambangkan darah yang dikorbankan Yesus saat penyaliban.
Bahan-bahan Alami sebagai Pelengkap
Yang dimaksud dengan bahan-bahan alami ini adalah caping, bakul, obor, pagar, yang terbuat dari bahan-bahan dari alam seperti rotan, bambu dan serat pohon. Bahan-bahan alami ini mudah diperoleh karena bersumber dari alam sendiri dan dirangkai dengan kreativitas manusia; inilah suatu harmoni antara hasil bumi dan keterampilan manusia. Bahan-bahan ini juga mudah diurai sehingga tidak menjadi sampah yang merusak lingkungan.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |